Sebuah bom rakitan meledak di depan sebuah unit apartemen di desa Tun Razak, Cheras, Malaysia pada Minggu, 29 Agustus 2010. Ledakan ini menewaskan seorang wanita dan menyebabkan seorang pria kritis, juga menimbulkan kerusakan kecil terhadap lima unit bangunan.
Ng Siew Hong, 51 tahun menderita luka bakar 90 persen setelah membuka paket parsel berisi bahan peledak. Ng Siew Hong kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Universiti Kebangsaan Malaysia. Ng Siew Hong kemudian tewas setelah ditransfer ke Rumah Sakit Kuala Lumpur.
Kepolisian Malaysia menyebutkan ledakan tidak terkait dengan aksi terorisme. Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Musa Hassan menduga ledakan terkait masalah keuangan.
"Berdasarkan penyelidikan kami, insiden itu kemungkinan besar terkait dengan masalah keuangan. Kami akan terus menyelidiki masalah secara menyeluruh," kata dia kepada The Star.
Ketua Kepolisia Lokal (OCPD) Abd Rahim Hamzah Othman mengatakan, pemilik apartemen di lantai 12 mendengar ketukan di pintunya sekitar pukul 08.30 WIB. Dia menemukan kotak dengan hiasan yang tergeletak di depan pintu apartemennya.
Lim, pemilik apartemen, kemudian mencium bau minyak tanah dari dalam kotak. Kemudian Lim meminta tetangganya untuk mengecek kotak tersebut.
Dia akhirnya meminta dua pekerjanya Ng dan Goh Yong Seng untuk memeriksa kotak. Ketika dibuka, kotak itu kemudian meledak,
Ng tewas, sedangkan Goh kini menderita luka bakar yang serius dan dalam kondisi kritis. Goh saat ini dirawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur yang memiliki unit pengobatan luka bakar yang lebih baik.
Abd Rahim menjelaskan polisi tidak mengesampingkan motif bisnis sebagai penyebab di balik bom tersebut. Walau demikian, pemilik apartemen yang memiliki kafe internet dan restoran menyangkal pernah menerima ancaman apapun.• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar