JAKARTA, KOMPAS.com - Dua calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas, dalam waktu dekat akan segera diuji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi III DPR. Tepatnya, setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui dan mengirimkan nama dua calon pilihan Pansel Pimpinan KPK tersebut.
Masing-masing partai yang diwakili fraksinya di DPR akan menentukan pilihan satu di antara dua. Siapa pilihan Partai Golkar?
"Dua-duanya baik. Sehingga milihnya susah, karena dua-duanya sama 'cantik'. Biarlah teman-teman di Fraksi Golkar memutuskan siapa yang terbaik dari yang baik," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), sebelum acara peringatan Nuzulul Quran di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (28/8/2010) malam.
Sebagai pimpinan partai, Ical mengaku tak memberikan arahan khusus bagi fraksinya untuk menentukan pilihan. "Tidak ada arahan. Kita lihat saja nanti dari fit and proper test," ujarnya.
Partai-partai yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi, lanjut Ical, juga tidak membahas secara khusus mengenai siapa pimpinan KPK yang dijagokan. Kata Ical, "Kita serahkan ke masing-masing farksi untuk memilihnya".
Masing-masing partai yang diwakili fraksinya di DPR akan menentukan pilihan satu di antara dua. Siapa pilihan Partai Golkar?
"Dua-duanya baik. Sehingga milihnya susah, karena dua-duanya sama 'cantik'. Biarlah teman-teman di Fraksi Golkar memutuskan siapa yang terbaik dari yang baik," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), sebelum acara peringatan Nuzulul Quran di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (28/8/2010) malam.
Sebagai pimpinan partai, Ical mengaku tak memberikan arahan khusus bagi fraksinya untuk menentukan pilihan. "Tidak ada arahan. Kita lihat saja nanti dari fit and proper test," ujarnya.
Partai-partai yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) Partai Koalisi, lanjut Ical, juga tidak membahas secara khusus mengenai siapa pimpinan KPK yang dijagokan. Kata Ical, "Kita serahkan ke masing-masing farksi untuk memilihnya".