Laporan mengenai eksekusi ini dikeluarkan oleh kelompok Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di New York, Amerika Serikat. HRW mengeluarkan laporan tersebut berdasarkan bukti-bukti yang ada.
"Dari bukti yang kami kumpulan selama ini, ada dugaan kuat bahwa pasukan loyalis Khadafi dengan sengaja melakukan pembunuhan terencana terhadap warga sipil, sesaat pasukan oposisi hendak menguasai Tripoli," ucpa Sarah Leah Witson dari HRW seperti dikutip herald.ie, Minggu (28/8/2011).
Sementara dari laporan HRW, mereka menemukan jasad-jasad yang membusuk di sekitar wilayah di Ibu Kota Libya tersebut. Penemuan jasad ini juga terjadi di dekat kediaman Khadafi di Bab al-Aziziya.
Sejak memasuki Tripoli pekan lalu, pasukan oposisi menghadapi pertempuran sengit dengan pasukan loyalis Khadafi. Namun akhir pekan ini, pasukan oposisi berhasil mengendalikan Tripoli hampir secara keseluruhan.
Hingga saat ini keberadaan Khadafi masih belum jelas. Namun juru bicara Khadafi, Moussa Ibrahim memastikan mantan penguasa Libya tersebut masih ada di Tripoli.
Ibrahim sendiri mengaku dirinya menemui Khadafi pada Jumat 27 Agustus lalu.
Menurut Ibrahim, Khadafi menawarkan pihak oposisi untuk membicarakan pemerintahan transisional. Berdasarkan keterangannya, Al-Saadi Khadafi, putra dari Khadafi akan memimpin pembicaraan pembentukan pemerintahan transisional tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar